Jumat, 18 Mei 2012

Memetik Ilalang Dan Menagkap Belalang


Aku ingin berada di suatu tempat
Tempat yang mengingatkan aku pada masa kecil kita
Tempat itu luas, hijau, dan berangin
Dengan kita berdiri di tengah-tengahnya
Memetik ilalang dan menagkap belalang
                                
Waktu itu matahari sudah seperempat jalan menuju barat
Kau dan aku berdiri membelakanginya
Mengukur bayanga siapa di antara kita yang paling panjang

Padang itu begitu ramah dan terbuka
Apa adanya tapi tetap biasa
Tidak ada tempat bersembunyi
Tapi ada permadani untuk berbaring

Itulah masa-masa kecil kita
Saat-saat kita bergaul dengan alam
Tanpa berkata-kata namun bisa bicara  dengannya
Karena kita punya bahasa sendiri yang hanya bisa dimengerti di antara kita

Itulah saat-saat kita belum mengenal teknologi
Itulah terakhir kalinya kita berbagi dengan alam
Tapi kemudian, beberapa saat setelah itu
Ruang kita menyempit oleh hadirnya televisi
Kebun tempat kita bermain tergantikan oleh layar kaca
Kau dan aku adalah jiwa-jiwa yang terkurung
Kita terjebak di antara dimensi yang berbeda
Tidak adalah rumput hijau
Yang bisa kaupegang dan hirup aromanya
Hanya kering dan gersang yang kita rasakan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar