Jumat, 18 Mei 2012

Kesunyian Itu Kejujuran


Bayanganku kini terjebak dalam bola matamu
Dan tatapanmu
Seolah kau bisa menembus bagian terdalam hatiku
Aku hanya bisa membuang muka
Aku tak cukup kuat
Aku tak siap
Untuk melihat ke dalam sana
Aku tak ingin mendapati sinar keraguan di sana

Aku benci kesunyian seperti ini
Karena ia meneriakkan kebenaran
Entah kenapa kau bisa setegar itu
Sedangkan aku sendiri
Mataku sudah memerih
Sebentar lagi akan ada sungai kecil di garis pipiku

Bibirmu yang kaku semakin mengeras
Seolah mendekap dendam yang tak mau terungkap
Membungkam
Tapi matamu berkata, “Jangan menangis’
“Suatu hari nanti...”
Adalah kata yang paling sering kita ucapkan
Kupercaya akan jadi sabda

Dan ketika kau pergi
Aku akan berlari ke dalam malam
Bersembunyi dalam sayap-sayap kegelapan
Aku tak ingin berdiri di siang hari
Karena bayanganku akan tampak

Ketika kau pergi,
Aku dan hujan, kita menangis bersama
Bantal yang kupakai meletakkan kepalaku
Membisikanku untuk tidak merasa sepi
Selalu ada pelangi sehabis hujan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar