Jumat, 02 Maret 2018

Praktikum (Magang) di Jerman




Enaknya di Jerman, kita selalu bisa gali info dan kumpul pengetahuan di manapun. Selain kuliah, sekolah, kerja, atau Ausbildung, ada yang namanya Praktikum. Hampir bisa disamakan dengan yang di Indonesia; kita bekerja di sebuah instansi atau perusahaan dengan/tanpa dibayar dalam jangka waktu yang pendek, dengan tujuan mengumpulkan pengalaman, pengetahuan tentang sesuatu yang berkaitan dengan karier masa depan, dan jaringan ke para pemberi kerja.

sumber gambar
Di Jerman dibedakan yang namanya Freiwillige Praktika (magang atas inisiatif sendiri) dan Pflichtpraktika (magang wajib). Perbedaannya sudah jelas: yang atas inisiatif sendiri tentu tidak diutus oleh pihak tertentu, sementara yang wajib, mereka biasanya dikirim oleh kampus atau sekolah sehingga biasanya mereka tidak diberikan fee (atau gaji) oleh sang majikan. Sedikit bercerita ya tentang dunia kerja, spesifiknya Praktikum di Jerman. Sistem pendidikan Jerman memungkinkan individu sejak dini, sehingga orang dibuat sadar bahwa mereka punya pilihan dan meyakinkan orang tersebut bahwa keputusan hari esok mereka ada di tangan mereka sendiri. Pada usia (paling dini) 13 tahun mereka sudah diutus oleh sekolah untuk (pertama kalinya) mencari tempat praktikum yang sesuai dengan minat mereka. Praktikum biasanya dua minggu berturut-turut, 6-8 jam sehari. Kebanyakan ya di dunia medis mendaratnya, karena jumlah dokter di sebuah desa di Jerman bisa lebih banyak dari jumlah kios, toko dan/atau supermarket! Di sana mereka akan mengamati dan mempelajari pola kerja para karyawan dan sedikit-sedikit membantu sebisanya. Setiap harinya mereka diwajibkan mengisi buku laporan yang nantinya harus dikumpulkan ke sekolah, isinya tentang apa saja yang mereka pelajari dan hal-hal teknis/organisatoris sebagai basis. Sebagai pembanding, saya baru “dibolehkan melihat dunia luar” waktu mengenyam pendidikan di Indonesia pada usia 21 tahun—KKN/PPL di sebuah SMA, mengajar Bahasa Jerman. Saat itu kami semua setim kikuk dan kaku dengan lingkungan baru yang berbau instansi, ya karena it was for the first time.
Sekarang saatnya saya bercerita tentang yang Freiwillige Praktika alias magang atas inisiatif sendiri. Itu adalah kita-kita ini yang sedang meraba-raba dunia kerja, entah untuk pertama kali atau mungkin kita sedang dalam fase banting stir ke arah lain. Bisa juga kamu adalah tipe Scanner yang hobi icip sana-icip sini (seperti penulis, hehe. Tulisan lengkapnnya di Scanner vs Diver Part 1 dan Part II ). Sekalipun kamu seorang mahasiswa, tapi atas keinginan sendiri ingin cari pengalaman saat liburan panjang atau cuti, kamu juga termasuk ke kategori Freiwillige Praktika.

Praktikum di mana, dalam bidang apa?

Sebelum kamu menulis lamaran, pikirkan baik-baik dengan perhitungan efektifnya waktu yang kamu punya. Jika kamu punya segudang mimpi dan penasaran yang positif, pasti bingung mau ke mana. Tetapkan prioritas. Oke, sekarang sudah punya bidang yang ingin kamu tekuni, selanjutnya tentukan ke perusahaan/instansi mana yang mungkin akan menerima lamaranmu. Pikirkan saja, everything is possible. Kamu boleh menghambur lamaran ke mana-mana, namun dicatat ya, perusahaan/instansi tujuanmu itu harus kamu pelajari sebaik-baiknya, sehingga lamaranmu terasa personalized jika dibaca. Sebagai contoh, kalau di Indonesia kita boleh kan menulis, “Bapak kepala bagian yang terhormat…” di awal surat, di Jerman kita harus benar-benar menuliskan nama orang tersebut, jadi jangan asal “Sehr geehrte Damen und Herren…”.
Secara jaman ini digital, kamu bisa searching online ke bursa-bursa yang menawarkan praktikum seperti ini, atau mencatat alamat dan nomor telepon perusahaan/instansi yang dimaksud untuk didatangi secara langsung. Jika kamu sudah di Jerman namun memiliki kendala transportasi, kamu bisa menelpon terlebih dahulu untuk memastikan segala sesuatu cukup aman untuk memiliki harapan. Bertanya di Jerman adalah satu-satunya hal yang gratis, manfaatkan! Mereka selalu siap dan bersedia menjawab tanda tanya di kepala kamu, jadi jangan malu-malu. Tentu kamu tidak akan bertanya tentang gaji di percakapan pertama kan? *kedip kedip mata*

Menulis Lamaran

Kamu butuh:
Surat lamaran itu sendiri yang berisi siapa kamu secara singkat, motivasi kamu melamar di tempat ITU (tegaskan kalau kamu menginginkan praktikum di tempat mereka—dan bukan di tempat lain— karena alasan apa dan apa, bila mungkin, biarkan mereka merasa spesial oleh ulasanmu), dan alasan melamar. Standar kedengarannya? Jika kamu sempat memimpikan “orang dalam”, berbahagialah bahwa “orang dalam” itu adalah kedua tanganmu sendiri. Sajikanlah diri kamu dengan apik di atas kertas, untuk menarik simpati. Mengucap yang sudah klise: melamar itu menjual diri. Tulis lamaran buat Praktikum coba ke sini 
Ijazah dan sertifikat yang relevan. Ini artinya, kalau ingin melamar ke klinik dokter gigi, tidak perlu cantumkan bahwa kamu pernah kerja di tempat billiard atau pernah jadi Waitress di kafe. Mengacu ke saya, saya hanya akan melampirkan ijazah kuliah dan SMA saja. Sama halnya dengan sertifikat, kalau kamu pernah, misalnya, camping dengan komunitas tertentu dan dapat sertifikat, itu tidak terhitung.
Curriculum vitae: di Jerman sistem penulisan CV kebalikannya dari sistem Indonesia. Jadi aktivitas yang terbaru yang dicatat di paling atas. Intip sini!
Kalau kamu pelajar atau mahasiswa, lampirkan kartu identitasmu.
Arbeitszeugnisselihat link Karena memang di kita nggak ada, jadi terjemahan Bahasa Indonesianya yang resmi tidak ada, saya bilang saja ini ijazah kerja, sejenis job references. Saya sudah bekerja di beberapa perusahaan di Indonesia, belum pernah saya diberikan sesuatu yang wujudnya seperti Arbeitszeugnis. Di dalamnya tercantum seberapa puasnya majikan terhadap pekerjaanmu. Dan itu diulaskan kalimat per kalimat (baik banget kan?). Jika kamu tidak memiliki ini tidak apa-apa juga, keep positive thinking!

Berapa lama sih Praktikum itu?

Pada umumnya Freiwillige Praktika berlangsung singkat:
2-3 minggu (biasanya tanpa fee): dilakukan oleh mereka yang ingin memulai Ausbildung di perusahaan tersebut.
namun bisa juga 2-3 bulan (biasanya diberikan fee): dilakukan oleh mereka yang ingin memulai pekerjaan regular (entah di perusahaan tersebut atau di mana pun itu), misalnya mahasiswa yang baru lulus kuliah.

Interview?

Bisa jadi lamaranmu datang ketika perusahaan tidak membuka lowongan, maka kamu harus menunggu. Pengalaman pacar saya; sebuah perusahaan yang sudah hampir dia lupakan menelpon untuk pertama kalinya setelah 12-13 bulan penantian yang terhembus angin begitu saja, dan setelah setahun berlalu akhirnya beliau dipanggil wawancara! Well, itu mungkin juga karena yang dia lamari itu gawean regular, bukan sekedar praktikum.
Jika perusahaan tertarik dengan seisi map lamaran kamu, kamu akan diundang ke wawancara. Terhitung satu minggu setelah penyerahan lamaran, kamu bisa dihubungi, tetaplah berada dalam lingkaran signal dan WLAN!
Selagi kamu siap materi dan mental, pasti bisa. Harapkan pertanyaan seperti “Kenapa kamu ingin bekerja di sini?Apa harapan kamu dari Praktikum ini?” datang dari bibir pewawancara.

Apakah saya akan digaji?

Tidak semua praktikan mendapat gaji terutama mereka yang diwajibkan dari sekolah atau kampus. Namun jika iya, pasti sudah langsung diutarakan oleh personalia saat wawancara. UMR di Jerman 8,84 Euro, namun itu nanti dipas-pasin juga dengan di kota mana kamu bekerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar