Di belahan
utara bumi (Nordhalbkugel) di mana
saya sekarang tinggal dinginnya minta ampun. Minggu lalu tercatat minus 17
derajat Celcius! Tidak ada wajah yang berseri kalau temperatur menurun, apalagi
sedahsyat itu. Yang ada kulit mengering: bibir “pecah-belah”. Lupakan tangan
mulus ala putri keraton.
Menurut
kalender Nordhalbkugel, Winter
berlangsung dari 21 Desember sampai 20 Maret. Namun pengalaman saya, sejak
November saja sudah dingin sekali. Hari memendek, artinya jam 5 sore sudah
gelap. Makin lama jumlah jam terang berkurang, jam gelap bertambah. Dalam bulan
Desember misalnya, jam 4 sore itu sudah “malam”. Tidak ada yang menyukai gelap,
orang Jerman pun tidak. Gelap, dingin, kelembaban udara tinggi, angin,
basah…Itulah tipikal musim dingin di Jerman utara.
Begitu sulit
menjaga hati tropis saya tetap hangat di sini, namun saya telah memutuskan
untuk mencari kehangatan bukan dari temperatur sebagai sumber. Because it doesn’t work, sodara-sodara.
Sampai pemanasan global mengurak-urakkan Asia, Jerman tetap saja dingin!
Mungkin 50 tahun lagi sampai semua
bongkah es di Nordpole cair? No one wants
to see that day, I think.
Anyway, musim dingin menawarkan banyak
keindahan sebenarnya, jika bukan hanya keasyikan. Terkadang butuh waktu untuk
mengamini itu, seperti pengalaman penulis sendiri yang hatinya katulistiwa
sejati. Syaratnya gampang, Don’t compare,
forget who you are, forget where you come from for a while when it comes to
living for the moment, just live here and now. Dan ini dia sepuluh hal menyenangkan
yang saya rekam dari musim dingin di Jerman…
sumber gambar |
1.
Terbebas rasa takut dari kalori.
Winter itu musimnya
makan daging (sayur mayur jadi mahal) dan manis-manisan (beberapa orang “mengatasinya”
dengan konsumsi alkohol yang lebih, karena konon alkohol menghangatkan tubuh). Kenyataannya
rata-rata manusia akan bertambah berat badan pada saat musim dingin karena tubuh
kita sedang membangun “penghangat” internal. Benar sekali, lemak! Itu terjadi
secara alamiah. Dan berita bagusnya adalah saya tidak perlu ambil pusing, toh
winter adalah musimnya bersembunyi di balik jaket tebal, di mana gendut
tidaknya seseorang tertutup rapat.
2.
Lebih banyak waktu untuk menulis
Oh ya!
Karena musim panas terlalu bagus untuk duduk diam di rumah, saya sudah banyak
ketinggalan aksara saking asyiknya bersepeda, grill dan bermain air di
sekitaran desa saya yang dikelilingi banyak danau.
Saya paling
suka ketenangan musim dingin yang karismatik, hutan yang sunyi jika dipandang
dari balik jendela apartemen saya, mengagumi pepohonan yang diam dalam mistik
setiap kali lewat dengan bus… Setiap orang asing yang saya jumpai di dalam bus
atau di jalan raya menarik diri dalam-dalam ke balik mantelnya, memberi setiap
dari kita tempat lebih untuk berpikir dan merenung. Dan jika kepala saya sudah
penuh, saya harus menulisnya! And I’m in
the mood! Banyak orang lain menerjemahkan ketenangan winter ke dalam
menonton film/ serial, membaca buku, merajut, merenda, dsb, yang oleh pesona Summer terbengkelai semuanya.
3.
Cuci gudang! Cuci gudang!
sumber gambar |
Hell yeah!!! Pada
penghujung dan awal tahun kita bisa belanja sepuasnya. It’s Sale! Sale! Sale! time, girls!!!
4.
Weihnachtsmarkt!
Alias pasar
natal. Mungkin karena musim dingin di Eropa jatuh pada masa natal, sehingga pasar
ini sangat bernuansa natal dengan ornamen pohon natal di sana-sini. Padahal
pasar ini jauh dari nilai religius. Marketnya lebih ke arah have fun dan kuliner. Saya terang saja
bukan kuliner junkie ya, tapi saya pecinta
pasar malam! Hehehehe…(Jadi ingat Sekaten di Jogja meeen!) Everybody loves it! Hawa dan aura kesendirian nan kesepian ala winter
membuat siapa pun rela membunuh untuk melihat keceriaan manusia lain. Serius.
Hanya untuk sekedar tahu: kehidupan masih hidup.
sumber gambar |
Dan selalu ada Glühwein di mana pun itu! Itu, anggur
merah yang dimasak dalam campuran dengan madu, kapulaga dan kayu manis. It smells soo Christmassy! Oh ya, jangan
lupa berseluncur di atas arena es ya, kalau ke Weihnachtsmarkt!
5.
Salju!
Nah, ini dia! Winter tanpa salju seperti sayur
tanpa garam! Bayangkan, padang luas yang datar dan bergelombang tinggi dan
rendah yang tertutup permadani putih bersih, atap-atap rumah dan pemukiman
penduduk yang terselimut tebal seolah terbungkus hangat oleh kedinginan yang
indah, permukaan danau yang membeku hingga orang tidak bisa membedakan apakah
dibawahnya tanah atau air, cabang ranting pohon dan tumbuhan yang berubah putih
karena ditutupi salju, senja yang indah karena oranyenya bertemu putih di atas
bumi… dan masih banyak lagi fenomena indahnya salju.
sumber gambar |
Butuh waktu yang cukup lama sampai saya
mengakui salju itu indah. Pasal gugatannya satu saja: dingin! Sehingga saya “menutup
mata”. Oh yea, I’m a real looser when it
comes to frost! Tapi setelah memegang prinsip “Tidak ada cuaca yang salah,
yang salah itu kostum!”, saya berani berburu keindahan salju di hutan di
belakang rumah dengan kaos tangan empuk dan topi rajut hangat. Adalah pacar
saya yang senantiasa sabar membawakan sudut-sudut keindahan tersembunyinya Jerman
ke depan mata saya. Kita hanya butuh beberapa jam berturut-turut turunnya salju
untuk menikmati gundukan putih tak berdosa itu. Favorit saya kalau
ranting-ranting terkecil sebuah tumbuhan pagar “menangkap” salju dan
membentuknya sesuai lajurnya! Dan suara gemericik es yang pecah ketika kami
melemparkan batu atau batang kayu ke dalam danau yang beku. Suaranya menyerupai
gelas kaca yang pecah.
Ya ampun, ternyata saya tulis banyak ya,
tentang salju!!
6.
Akhirnya Stiefel
dari Keller (gudang bawah tanah) keluar
juga!
Passion
fashion terbesar saya adalah sepatu bot alias Stiefel.
Selain cool keren dan gaul abis (:D) juga bebas terjangan udara beku di betis,
hehehe.
7.
Kehangatan emosional
Dari pusat kota sampai sudut desa setiap
perumahan dihiasi karangan lampu LED di tepi-tepi atap atau di bingkai jendela.
Semua orang berkreasi membiarkan bidang huni mereka berkerlap-kerlip ketika
hari menggelap. Bahkan pohon-pohon di depan rumah pun didekorasi dengan lampu
aneka warna. Balai kota atau balai desa mengikuti irama yang sama: mereka menghiasi
sentral-central tertentu yang dianggap banyak dilewati orang, atau bahkan menancapkan
pohon cemara di tengah-tengah bundaran dan menghiasinya dengan lampu LED.
Menyaksikan ini saat musim dingin tiba rasanya menghangatkan jiwa. Rasanya
seperti dikelilingi ratusan kunang-kunang.
8.
Atmosfer perayaan
sumber gambar |
Lampu LED kelap-kelip sudah, pasar natal
sudah, Glühwein sudah, Ice Skating,
shopping-shopping juga sudah… kerasa akhirnya kalau hampir setiap hari
adalah hari raya. Dan memang! Orang-orang akan memanggang biskuit dan menumpuk
coklat, bersiap-siap menanti hari natal atau sekedar memanjakan lidah. Jadi
ingat jaman indah waktu masih di rumah kalo Desember tiba…
9.
Apresiasi selimut
Kuscheln adalah bahasa Jerman untuk tindakan
peluk-memeluk dalam rangka mencari/berbagi kehangatan: entah dengan diri
sendiri atau dengan sesuatu/orang lain. Pada musim dingin aktivitas ini naik rating! Karena tubuh manusia disetel
untuk berhibernasi oleh alam, maka tidak heran jika sepanjang musim ini kita
cenderung lelah dan merindukan yang hangat-hangat. Keempukan selimut adalah
sumber yang paling praktis dan ekonomis, bermalas-malas di bawah tumpukan
selimut sudah terasa luxus pada masa musim dingin. Tubuh memberat setiap kali
hendak keluar dari sana, yang mana wajar karena dia sedang berada dalam modus
tidur panjang. Dan momen terbungkus kehangatan ini layak banget dinikmati, live the moment guys!
10.
Sauna dan Badewanne
sumber gambar |
Lega rasanya
bisa mencelupkan pori-pori yang kaku ke dalam air hangat dalam bathtub sambil menikmati minuman atau
apa pun itu; Make the best out of it!
Take your (me) time!
… Atau sekedar
ongkang-ongkang berkeringat di sauna sepanas 90 derajat Celcius dengan imbalan terbebaskan
dari pegal dan nyeri otot! Rasanya 10 kali lebih istimewa jika dilakukan pada
musim lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar