Anakku tersayang,
jauh sebelum kehadiranmu, aku telah memikirkanmu dan aku tahu,
aku menginginkanmu. Dengan yakin, aku merencanakanmu. Aku berusaha dengan
segenap berkat dan cinta, mempersiapkan diri untuk kehadiranmu: Kau hadir
karena sebuah tujuan. Dan kau adalah anugerah dari Yang Di Atas, maka memilikimu
dalam hidupku, membawa arti yang penuh sukacita dalam pengalaman spiritualku.
Menjagamu sembilan bulan dalam kandunganku adalah penyatuan yang Ilahi, yang
akan aku jalani dengan penuh rasa cinta dan rindu.
Malaikatku,
Kau adalah doa yang terjawab dan cinta yang berbuah. Aku
akan jadi ibu yang berbahagia dan mendedikasikan hidupku untuk mencintaimu. Aku
tahu, aku hanyalah manusia biasa. Menjadi ibu tidak membuatku menjadi manusia
sempurna, maha tahu atau penuh kebijaksanaan. Kenyataannya, aku akan terus
belajar layaknya seorang manusia, akan ada semakin banyak hal yang perlu aku
tahu dengan menyandang gelar seorang ibu. Dan aku akan menjalaninya dengan
penuh harapan dan kekuatan. Namun akan ada waktu di mana aku harus mempertimbangkan
banyak hal sekaligus, dan mulai kehilangan kesabaran dan keseimbangan, dan aku berharap, di saat-saat seperti itu kau
memaafkanku.
Putriku yang manis,
Karena kau terlahir dari cinta dan kasih tanpa syarat, aku
berharap, kau menjadi pribadi yang penuh cinta dan kesabaran. Aku ingin kau melihat
dunia dengan positif dan optimis. Aku akan menyertaimu dalam doaku, di setiap
jalan yang kau lalui. Setiap pilihan yang kau ingini adalah tanggung jawabmu
sendiri, dan jangan pernah takut gagal. Takutlah jika kau tidak pernah mencoba.
Karena pelajaran datang dari kesalahan dan belajar adalah proses yang indah. Aku
ingin kau menjadi sosok yang kuat dan berani menjadi diri sendiri. Aku akan mencintai
setiap keindahanmu, karena kau sempurna, sebagai mana kau adanya. Dan aku
mengatakan ini bukan hanya karena kau putriku, tetapi karena aku sendiri pernah
menjadi seorang anak, gadis, dan wanita. Biarkan setiap helai rambutmu terbelai angin
dan pipimu merona oleh matahari, karena kita semua adalah bagian dari alam.
Kealamian adalah keindahan yang tak kenal haus, dan aku pun ingin kau tahu itu.
Darah dagingku,
Perjalananmu adalah
perjalananmu, terbentang luas di depan matamu. Aku tidak akan menghalangi
cita-citamu. Aku akan selalu mengirimkan segenap cintaku ke lubuk hatimu, di
mana pun kau kemudian hari berada. Pintuku terbuka untuk setiap pulangmu dan
akan kusambut dengan peluk hangat yang menyembuhkan luka-luka perjalananmu. Di
masa depan, akan ada banyak momen di mana kau harus mengambil keputusan; momen
di mana kau harus berdiri tegak dan menjadi kuat; momen di mana kau harus
menerima atau menolak; mengatakan iya dengan yakin dan pasti, atau mengatakan
tidak dengan tegas. Apa pun keputusanmu, aku mendukungnya semampuku. Aku akan
menjadi yang pertama yang memelukmu dalam gelap maupun terang. Aku tidak akan pernah
mencoba mengubahmu, karena kau memiliki jiwamu sendiri, alam pikiranmu sendiri,
talenta, kekuatan dan kharismamu sendiri. Aku ingin dengan segenap keunikan dan
keistimewaanmu, kau menjadi rendah hati dan penuh kasih sayang, namun tegas
dalam mengambil keputusan. Terlebih dan terutama, cintailah dirimu sendiri
sebelum kau belajar mencintai orang lain; kau berharga dan tak ternilai, maka
jangan biarkan ada yang menghinamu. Bermimpilah setinggi mungkin, jangan
berhenti sekalipun mimpi-mimpi itu telah terwujud, mimpikanlah yang lain. Jangan biarkan orang lain mengecilkan
semangatmu, hanya karena mereka sendiri putus asa dan hilang harapan. Jika kau ragu
atau takut, jika kau lelah, jika kau putus asa, pikirkanlah mimpi-mimpimu,
mereka adalah motivasimu. Dan ketahuilah, tidak ada tetes keringat yang
sia-sia. Kejar dan tangkap bintang-bintang di langit. Angkat kepalamu, tegakkan
punggung, rentangkan bahu, bentangkan sayapmu dan terbanglah yang tinggi. Ingat
malaikat mungilku, kau terlahir karena sebuah tujuan.
Aku akan berdiri di depanmu untuk melindungimu, di sampingmu
untuk memotivasimu, di belakangmu untuk menguatkanmu, dan aku akan selalu ada
untuk menyambutmu kembali.
degan penuh cinta,
ibu masa depanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar