Minggu, 29 April 2012

Si Cantik dalam Keterasingan


Ia berusaha menghiasi rumah itu
Apa daya, ia hanya tumbuhan liar
Tempatnya di luar pagar
Bersama kelompoknya yang terbuang
Dan ia terlalu kecil, pula terasing
Untuk dunia yang terlalu besar, pula ramai
Betapa cantiknya ia, pikirnya
Lalu datanglah ia
Dicengkeramnya kelopak-kelopaknya
Instingnya berkata, di dasar sanalah
Sumber keindahan, asal kepuasan
Diteguknya sari bunga liar
Warna-warni nektar
Dan harumnya yang tajam
Hanya penyamaran
Kini Ia benar-benar mabuk kepayang
Mungkin besok ia mati
Tapi cintanya abadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar