Opera Di Pagi Hari
Aku menemukan
kehangatan dari gigilnya sinar matahari yang membeku
Seolah dalam ribuan
percik air mata yang berhamburan tanpa rasa sakit
Aku rindu bilamana
cahaya itu membiru terjebak turunnya hujan
Dan langit yang blur
seakan menyatu dalam dramatisasi irama
Alam sedang menggubah
tangga nada menjadi mahakarya
Kali ini angin
memainkan peran sebagai anak gadis yang duduk manis
Tak bisa dikira berapa
lama penjelmaannya memakan waktu sampai habis
Tanah bak laki-laki tua
yang menenggak arak sampai sekarat
Semua yang bersayap
bersabar di sangkar, sebagian di bandara
Kota ini terbiasa hidup
di bawah matahari
Tapi pagi ini biarkan
hujan menyanyi dan menari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar